Minggu, 15 September 2013

Laporan Pratikum GEOLOGI



LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR





 










OLEH :






OLEH :

1.         Hendri Purwadi(12050351)
2.         Linawati(12050351)
3.         M. Jaya Saputra(12050351)
4.         Yuni Fardalina(12050351)






JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA KONSENTRASI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2013


KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’aalamiin. Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Geologi Dasar ini. Laporan ini kami susun sebagai tugas akhir praktikum mata kuliah Geologi Dasar yang memuat tentang jenis batuan, bentuk strutur lokasi atau daerah penelitian sehingga harapannya dapat memenuhi syarat untuk mengikuti ujian akhir semester. Penyelesaian penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada:
1.      Bapak Drs. Djayus, MT selaku pembimbing praktikum sekaligus dosen pengampu mata kuliah Geologi Dasar.
2.      Teman – teman seperjuangan, atas dukungannya baik moril maupun materiil dalam penyusunan laporan ini.
 Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu segala kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan, demi kesempurnan penulisan laporan selanjutnya. Semoga dapat bermanfaat sebesar – besarnya bagi tim penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

                                                                           
Samarinda, 22 Mei 2013
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar……………………………………………..…………….……... i
Daftar Isi………………………………………………….................................... ii
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I Pendahuluan
A.    Ruang lingkup praktek lapangan………………………………………….1
B.     Latar belakang praktek lapangan……………………………….…………1
C.     Tujuan praktek lapangan…………………………………….…………….2
BAB II Tinjauan Pustaka
A.    Mineral……………………………………………..……….……………..4
B.     Batuan……………………………………………………………………..5
a.    Batuan Beku…………………………………………………………...8
b.   Batuan Sedimen………………………………………………………..9
c.    Batuan Metamorf
C.     Navigasi……………………………………………………….………7
a.    Peta Geologi
b.   Orientasi Medan dan GPS
c.    Kompas
D.    Pemetaan Geologi
E.     Struktur Geologi
F.      Stratigrafi
BAB III Metodologi
A.    Waktu dan Lokasi Pratikum…………………………………………………….9
B.     Alat dan Bahan………………………………………………….………10
C.     Prosedur Pengukuran dan Pengamatan………………………….…………...11
BAB IV Hasil dan Pembahasan
A.    Hasil Praktikum………………………………………………….……….12
B.     Pembahasan………………………………………..16
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan …………………………………………………………...…21
B.     Saran………..……………………………………………………………21
Daftar Pustaka…………………..……………………………………...………22
Lampiran
Biodata




BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Secara tidak disadari pengetahuan geologi sudah diterapkan sejak zaman prasejarah. Bahkan manusia terdahulu sudah mengetahui macam-macam batuan yang baik bagi bahan baku dan senjata serta mengetahui dimana mereka bisa mendapatkannya atau mencarinya. Selanjutnya manusia ingin mengetahui tentang alam sekitarnya, adanya gunung api, bentang alam, perbukitan dan lembah-lembah. Terjadinya bencana gempa bumi, tanah longsor, gunung api dan bencana alam lainnya yang mendorong manusia untuk mempelajarinya. Kerak bumi terdiri dari beraneka jenis batuan. Tiap-tiap batuan ini berbeda dari yang lainnya, baik jenis, bentuk, warna, kadar air, proses terjadinya, maupun kekuatannya menahan longsor. Bagi ahli-ahli geologi yang mengkaji kandungan dan perkembangan bumi secara fisika, pengetahuan tentang batuan ini sangatlah penting. Begitu juga bagi ahli-ahli Geografi. Mereka perlu mempunyai pengetahuan tentang jenis  batuan-batuan yang biasa terdapat dan juga hubungannya dengan rupa bumi. Batuan adalah sejenis bahan yang terdiri dari mineral dan dapat dikelaskan menurut komposisi mineralnya. Pengelompokkan ini dibuat berdasarkan bagian luar bumi yang tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi, karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat kita ketahui dengan cepat dan jelas.
            Jenis – jenis batuan dapat diklasifikasikan berdasarkan prinsip dasar :
  1. Mineral pembentuk batuan .
  2. Mineral utama atau esensial batuan.
  3. Perbedaan komposisi mineral berdasarkan struktur dan tekstur dari batuan itu sendiri.
         Pelaksaan praktek lapang ini didasarkan pada kuriukulum tahun 2012/2013 pada semester genap, untuk menunjang tercapainya pembelajaran geografi. Waktu pelaksanaan praktek ini dilaksanakan Selama empat kali yakni tanggal  13,27 April 2013 dan 4,11 Mei 2013. Praktek lapangan ini dimaksudkan untuk menyusaikan antara teori yang diterima dengan objek lapangan.Karena kita tahu bahwa kajian gelogi belum cukup lengkap jika sebatas teori saja, sehingga praktek lapangan sangatlah penting untuk dilaksanakan karena dapat membantu memperdalam ilmu yang diterima khususnya pada mata kuliah geologi umum.

B.     Ruang Lingkup
Lingkup pokok penelitian telah menjadi suatu wilayah tertentu yang akan dijadikan sebagai perbandingan pembelajaran tentang gejala – gejala geologi. Dimana gejala tersebut akan dihubungkan dengan apa yang telah didapatkan selama proses pelajaran di kelas.
           Geologi sebagai dari pengetahuan alam yang mempelajari segala sesuatu tentang gejala-agejala yang terdapat  dipermukaan dan didalam bumi. Dalam mengkaji dan mempelajari ilmu geologi tidak cukup hanya berbekal teori, tetapi juga sangat diperlukan pengalaman langsung di lapangan. Dalam hal ini alam berfungsi sebagai laboratorium universal karena pengetahuan geologi bukanlah semata – mata  pengetahuan yang eksak seperti halnya ilmu fisika maupan matematika.
            Pengembangan pokok bahasan akan jauh lebih baik jika mahasiswa melakukan observasi langsung di lapangan sesuai kondisi alam yang dimiliki  oleh wilayah yang diamati. Dengan begitu akan lebih mempermuda pemahaman mahasiswa untuk memahami teori yang telah diperoleh sebelumnya dan mengetahui kebenaran yang ada tentang gejala- gejala geologi di muka bumi.
C.    Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktek lapang ini antara lain :
a.       Melatih mahasiswa mengobservasi, mengukur dan mengumpulkan data geologi kota Samarinda.
b.      Melatih mengumpulkan data, mengelola dan menginterpretasi data yang dikumpulkan melalui observasi mengukuir dan cara mengumpulkan yang lainnya untuk menyusun karya ilmiah geologi.
c.       Dilatih menjadikan lapangan sebagai salah satu media pembelajaran.
d.      Membentuk sikap dan perilaku cinta lingkungan kepada para mahasiswa




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Mineral
Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu.
Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu frasa yang terdapat dalam alam.
Sedangkan Mineral diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan komposisi kimia. Sifat fisik mineral antara lain berdasarkan:
            1. Struktur kristal, diamati melalui mikroskop.
            2. Kekerasan (Hardness),
            3. Kilap (Luster), diukur dari interaksi terhadap cahaya.
            4. Warna (Colour), tampak oleh mata.
            5. Streak
            6. Cleavage
            7. Fracture
            8. Specific gravity
            9. Lain-lain (Fluorescence, Magnetism, Radioaktivity, dll)
B.     Batuan
Batuan merupakan bagain kulit bumi dalam bentuk padat dan terbentuk oleh agregrasi partikel mineral. Sebagian besar batu merupakan campuran dari beberapa mineral yang tidak mempunyai ramuan yang pasti, seh8ngga sebutir batu dengan butiaran batu lainnya maungkin berbeda unsurnya.
Menurut asal – usulnya, batuan dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, antara lain :
a.      Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan hasil pendinginan batuan cair pijar (magma) yang berasal dari dalam permukaan bumi. Magma yang keluar dari dalam bumi juga dapat mengalami proses pembekuan pada saat perjalanan ke permukaan bumi. Pembekuan magma ada yang masih berada di sekitar dapur magma, berada di dalam lubang perjalanan(korok) dan ada yang membeku di permukaan bumi. Oleh karena itu , batuan beku terbagi atas tiga bagian menurut tempat pembekuannya, yaitu :
  Batuan Plutonik ( batuan beku dalam), yaitu batuan yang membeku di dalam dapur magma. Proses pembekuan batuan ini secara perlahan – lahan sehigga ablur – ablurnya tumbuh secara wajar. Hasil pembekuaan ini adalah batuan yang seluruhnya terdiri dari hablur (kristal). Misalnya, batuan granik.
  Batuan intrusive (batuan korok), yaitu batuan yang tempat membeku di antara dapur magma dengan permukaan bumi (korok). Misalnya, batuan batolit. 
  Batuan ekstrusif (batuan beku luar), yaitu batuan yang membeku di  permukaan bumi. Batuan ini prses membekunya secara cepat sehingga hablur – hablurnya halus. Misalnya, batu kaca dan batu apung.

b.      Batuan Sedimen
            Batuan sediment adalah batuan yang terbentuk sebagai akibat perombakan atau terkikisnya batuan dari suatu tempat kemudian di endapkan secara berlapis – lapis di tempat lain. Setelah mengalami proses pengerasan, yakni perekatan dan penekanan dalam waktu yang lama, sediment akhirnya dapat membantu.
            Menurut proses pembentukannya, batuan sediment dapat digalongkan menjadi tiga golongan yaitu :
  Aluvial, yaitubatuan sedimen yang dibentuk dan diendapkan oleh sungai – sungai. Misalnya, pasir dan tanah endapan ditepi sungai.
  Batuan sedimen mudah, batuan yang tidak dipengaruhi oleh gerakan orogen. Pada lapisan batuan ini sering terdapat tambang minyak bumi. Misalnya Lumpur lunak.
  Batuan sediment tua, yaitu batuan sediment yang sudah melengkung atau terlipat bahkan retak oleh gaya endogen. Misalnya.. batua serpih.
        Menurut bahan asal pembentukannya, batuan sediment dapat dibedakan menjadi tiga bagian antara lain :
Batuan sedimen klastis, yaitu batuan yang terbentuk oleh disintegrasi batuan asal melalui proses pelapukan. Proses transportasi oleh air atau angin dapat mengubah atau memperkecil pecahnya batuan dalam berbagai ukuran dan bentuk. Batuan sedimen klastis dapat dibagi atas sub bagian, yaitu :
            a). batuan sediment yang butiranya sangat halus, misalnya tanah liat
            b). batuan sediment yang butiranya halus sedang, misalnya pasir.
            c). batuan sediment yang butiranya kasar, misalnya breksi dan konglomerat.
Batuan sediment organis, yaitu batuan yang berasal dari kegiatan organisme. Misalnya batu kapur.
Batuan sediment kimiawi, yaitu batuan yang terbentuk karena proses kimiawi.misalnya evaporit.

c.       Batuan Metamorf
Perubahan fisika dan kimiawi dari batuan yang mengubah tekstur, struktur dan komposisi mineral sebagai respon terhadap perubahan pada kondisi lingkungan didalam bumi
Penyebab :
Ø  Tekanan (Pressure)
Ø  Panas (Heat)
Ø  Sirkulasi Fluida (Circulating Fluida)
Pengertian batuan metamorf atau yang disebut juga dengan nama batuan malihan adalah sekelompok batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya (protolith) oleh suatu proses yang dinamakan metamorfosis atau perubahan bentuk. Protolith atau batuan asal yang dikenai panas lebih dari 150 derajat celcius dan tekanan yang ekstrem akan mengalami perubahan fisika dan atau kimia yang besar. Batuan Protolith dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, atau bisa juga batuan metamorf lain yang usianya lebih tua. Batu gneis, batu sabak, batu marmer dan batu skist merupakan beberapa contoh dari batuan metamorf.
C.    Navigasi
 adalah cara menentukan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Untuk mendalami ilmu navigasi, teknik dan penggunaan alat bantu seperti Kompas, Global Positioning System (GPS), Altimeter, dan Peta sangat penting untuk dipelajari. Selain itu, hal penting lainnya yang harus diketahui adalah membaca medan perjalanan dan tanda-tanda alam maupun buatan manusia sebagai penunjuk arah.
a.      Peta Geologi (Formasi Batuan)
Peta Geologi adalah peta yang menggambarkan kondisi geologi suatu daerah dan berujud suatu proyeksi dan pelamparan Satuan / Kelompok batuan yang ada, urutan penumpukan dari satuan-satuan tersebut serta susunan atau arsitektur perlapisan batuan yang ada pada daerah yang terwakili oleh peta geologi tersebut.
b.      Orientasi Medan dan GPS
Orientasi Medan adalah pengidintifikasian atau pengenalan suatu area/tempat di lapangan atau medan. GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.
c.       Kompas Geologi
Yang dimaksud kompas geologi adalah kompas yang selain dapat dipakai untuk mengukur komponen arah, juga komponen besar sudut.
Ada dua tipe kompas geologi yang dikenal, yaitu kompas empat kuadran dimana lempengan skala dibagi menjadi empat kuadran, kuadaran NE (North-East), NW (North-West), SW (South-West) dan SE (South-East), masing-masing besamya 0 0 s/d 90° diukur dari North (Utara) dan South (Selatan) balk ke arah East (Timur) maupun West (Barat). Sedangkan tipe yang kedua adalah kompas tipe azimuth atau tipe 360°, dimana lempengan skala dibagi menjadi 360° diukur dari North ke East.
a.   Koreksi Deklinasi.
 Karena jarum kompas adalah jarum magnet, maka arah utara yang ditunjukkan oleh jarum kompas adalah arah utara magnetik. Arah utara magnetik ini tidak berimpit dengan arah utara sebenarnya (arah utara geografis). Mereka membentuk sudut yang besarnya berbeda -beda dari suatu lokasi geografis dengan lokasi geografis lainnya, dan kadang berubah dari satu waktu ke lain waktu, meskipun lokasi geografisnya tetap. Perbedaan suclut ini dinamakan deklinasi. Supaya jarum kompas menunjukkan arah yang sesuai dengan arah utara geografis maka harus dilakukan koreksi deklinasi. Misalkan, besamya harga deklinasi di daerah Bojonegoro pada tahun 1930 adalah 2° 15'E dan bertambah 3' setiap tahun. Keterangan tersebut dapat dibaca pada peta topografi yang digunakan. Jika kita akan bekerja di daerah itu pada tahun 1980, maka besarnya deklinasi adalah 2° 15' + 50 x 3' = 4° 45' E, artinya arah utara magnetik tedetak 4° 45' di sebelah timur dari utara sebenarnya (true north). Jadi lingkaran harus kita putar sehingga index pin menunjuk 4° 45' di sebelah timur dari titik 0.
b. Cara Membaca Arah.
Arah dari suatu titik ke titik lain dapat dinyatakan dengan dua cara, tergantung jenis/tipe kompas geologi yang digunakan. Kedua cara tersebut adalah :
Dengan hanya menggunakan satu mata angin yaitu North (N) memutar melewati East (E). Setelah arah diukur dengan cara tersebut, ditulis dengan notasi N E (misalnya N 45° E, N 100° E, N 286° E). Arah yang diukur dengan metode ini disebut sebagai dinamakan Azimuth, besarnya 0° s/d 360°. Penulisan arah Azimuth dinyatakan dengan NE, maksudnya pengukuran mulai dari arah North ke East, misainya N 160 E, N 340" E, N 150" E dan sebagainya. Perhatikan, NE disini tidak menunjukkan kuadran North-East. Kompas geologi yang digunakan juga disebut sebagai kompas tipe azimuth (360°). Kompas geologi dari Eropa dan Jepang pada umumnya dibuat mengikuti tipe ini.
Dengan menggunakan empat mata angin, yaitu North, East, South dan West. Arah-arah diukur dari : North ke arah East untuk yang berada pada kuadran NE, misalnya N 60° E, N 35° E dsb. , North ke arah West untuk yang berada pada kuadran NW, misainya N 45° W, N 25 ° W dsb. , South ke arah East untuk yang berada pada kuadran SE, misalnya S 12° E, S 6° E, dsb., South ke arah West untuk yang berada pada kuadran SW, misainya S 20° W, S 48° W.
Dengan cara ini maka besamya arah hanya akan berkisar dari 0 0 - 90 0 saja. Kompas geologi yang digunakan dalam cara ini adalah kompas jenis empat kuadran, atau sering disebut sebagai kompas tipe Brunton. Kompas geologi buatan Amerika kebanyakan menggunakan sistem kuadran. Setiap ahli geologi harus dapat menggunakan kedua cara tersebut di atas sama baiknya, tergantung dari jenis kompas geologi yang digunakannya. Kedua cara tersebut tidak boleh dicampur aduk.
D.    Pemetaan Geologi
Kerja lapangan yang memanfaatkan metoda geologi lapangan dengan tujuan menghasilkan peta geologi disebut pekerjaan pemetaan geologi. Hakekat pernetaan geologi adalah menampilkan segala macarn kondisi geologi yang ada di lapangan (yang bersifat tiga dimensionil) ke dalam peta (yang bersifat dua dimensionil). Gejala geologi yang nampak di lapangan terutama adalah batuan, urutan batuan, struktur batuan serta bangun bentang alam yang dibangun oleh batuan tersebut.
a. Pengelompokan atau Penyatuan
Pengelompokan dan penyatuan aneka ragam batuan yang ada di lapangan (pengelompokan stratigrafis) didasarkan atas :
v ciri khas batuan litostratigrafi
v ciri khas kandungan fosilnya biostratigrafi
v umur dari batuan kronostratigrafi
Pengelompokan yang paling sering digunakan dalam proses pemetaan geologi : litostratigrafi. Pengelompokan juga dilakukan terhadap kondisi morfologi yang nampak di lapangan, terutama berdasar pada kondisi relief.
b. Pengurutan posisi Kelompok / Satuan :
Penentuan posisi dan hubungan stratigrafis antara satuan yang satu terhadap yang lain, sehingga dapat diperoleh sejarah pembentukan batuan yang ada di daerah pernetaan.
v Posisi : apakah suatu satuan itu lebih muda, lebih tua, berumur sama dengan satuan yang lain.
v Hubungan selaras, tidak selaras, menyilang jari, intrusi.
c. Rekonstruksian struktur geologi
Rekonstruksi ini akan memberikan gambaran tentang struktur geologi yang ada di daerah tersebut, hubungan antar struktur yang ada, sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sejarah tektonik yang pernah terjadi di daerah pernetaan.
Tujuan Umum Pemetaan Geologi :
a. Memberikan gambaran tentang Gejala dan Proses Geologi yang ada/terjadi di daerah yang dipetakan pada saat pemetaan.
b. Memberikan tafsiran tentang Kondisi dan Proses Geologi apa saja yang pernah terjadi di daerah yang dipetakan sepanjang waktu geologi terhitung sejak terbentuknya batuan yang tertua di daerah pemetaan sampai saat pemetaan berlangsung.
c. Memberikan evaluasi tentang Potensi Geologi yang bersifat positip dan negatip yang ada atau mungkin ada.

Prinsip dasar Pemetaan Geologi :
a. Pengamatan, pengukuran dan perekaman unsur geologi secara teliti, menyeluruh dan tepat.
b. Hasil pengamatan sejumlah titik dalam suatu lintasan dirangkai menjadi peta geologi lintasan.
c. Sejumlah peta lintasan dihubungkan menjadi peta geologi areal

E.     Struktur Geologi
Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat kerja kekuatan tektonik,sehingga tidak lagi memenuhi hukum superposisi disamping itu struktur geologi juga merupakan struktur kerak bumi produk deformasi tektonik .
F.     Stratigrafi
Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan dan kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam dengan ruang dan waktu, sedangkan dalam arti sempit ialah ilmu pemerian batuan
Pengolongan stratigrafi ialah pengelompokan bersistem batuan menurut berbagai cara, untuk mempermudah pemerian aturan dan hubungan batuan yang satu terhadap lainnya. Kelompok bersistem tersebut di atas dikenal sebagai Satuan Stratigrafi



BAB III
METODOLOGI
A.       Waktu dan Lokasi Pratikum
 Praktikum ini dilaksanakan Pada tangggal 13,27 April 2013 dan 4,11 Mei 2013, bertempat di enam lokasi yaitu:
Lokasi pertama    : Kebun Agung, tanjakan Gunung Tanggah, 150 m dari jalan
Lokasi kedua       : Jalan Perjuangan, Bukit Galian C, 50 m dari jalan
Lokasi ketiga       : Jalan Ajidilayas, perumahan Alaya
Lokasi keempa    : Gunung Pinang Puncak, Jalan Suryanata
Lokasi kelima      : Gunung Batu Putih, Jalan Suryanata
Lokasi enam        : Desa Perjiwa, Jalan Raya Tenggarong-Samarinda
B.        Alat dan Bahan
a.     Alat :
Ø   Kompas geologi dan kompas biasa
Ø   GPS
Ø   Peta topografi dan peta geologi wilayah praktek
Ø   Rol meter
Ø   Kamera
Ø   Mistar derajat
Ø   Lup
Ø   Penggaris Panjang
Ø   Plastik Sampel
Ø   Palu
b.    Bahan :
Ø  Kertas folio
Ø  Kantong sampel
Ø  Kertas HVS
Ø  Pensil

C.       Prosedur Pengukuran dan Pengamatan
Kegiatan pengukuran dan pengamatan lapangan ini adalah merupakan suatu kagiatan pokok dalam melaksanakan praktek lapang ini. Dengan kegiatan ini kita berusaha untuk mengumpulkan gejal yang ditimbulkan selama pengukuran dan pengamatan. Dalam kegiatan ini, keseriusan dan ketelitian yang tinggi sangat diperlukan bagi para peserta praktek lapang, agar data yang didapatkan dapat lebih akurat, mengingat hasil dari observasi lapngan ini akan dituangkan kedalam lembaran - lembaran kertas berbentuk sebuah laporan yang nantinya akan menjadi salah satu panduan kita dan adik – adik mahasiswa kelak.
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran dan pengamatan lapangan, yaitu:
1.      Metode Road Travels
Metode ini digunakan pada saat kita melewati jalan raya. Sepanjang jalan akan nampak oleh kita beberapa gejala geologi yang sangat menarik perhatian untuk dijadikan sebagai objek penelitian.

2.      Metode River Travels
Perjalanan menelusuri sungai ini di tempuh apabila daerah objek berada pada pinggir sungai atau harus melalui sungai tersebut untuk dapat mencapai lokasi yang dimaksud. Dalam perjalan menelusuri sungai maka akan tampak oleh mata kita berbagai gejala geologi, baik yang disebabkan oleh hasil kerja air sungai ataupun kaerena factor lain.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil praktikum
A.    Lokasi 1 ( Kebun Agung, tanjakan Gunung Tanggah, 150 m dari jalan )
Posisi 1
            LS: 000 27’3,9”
            BT: 117012’0,1”
            Deep : 50
            Strike : 420
 Sampel Batuan :

Batuan ini tergolong batuan sedimen. Batuan ini memiliki porositas yang jelek dan pemilahan yang baik terdiri dari butiran yang sama. Berwarna coklat agak keputihan di bagian luar karena batuan ini bersentuhan langsung dengan udara dan air sehingga terjadi persenyawaan dengan oksigen, warna coklat dengan presentasi lebih dominan di bagian dalam. Tekstur halus sehingga tergolong batuan pasir.

B. Lokasi 2 ( Jalan Perjuangan, Bukit Galian C, 50 m dari jalan )
Posisi 1
LS: 00027’23,5”
BT: 117009’30,2”
Deep : 150
Strike : 180

Sampel Batuan:
Batuan ini tergolong batuan sedimen. Berwarna abu-abu dan terdapat juga matrik yang berupa mineral lempung yang ikut menyusun batuan tersebut. Serta terdapat juga sisipan berupa magnesium.

C. Lokasi  3 ( Jalan Ajidilayas, perumahan Alaya)
LS : 00027’54,8”
BT : 117010’26,5”
Deep : 210
Strike : 460
Batuan ini tergolong batuan sedimen. Memiliki ukuran butiran yang halus dan penyusun semennya kompak, berwarna hitam kecoklatan dan ada juga yang berwarna merah bata dan kemungkinan warna tersebut berasal dari mineral besi yang ikut menyusun batuan tersebut.

D. Lokasi 4 (Gunung Pinang Puncak, Jalan Suryanata )
LS : 00027’00,5”
BT : 117006’3,1”
Deep  :610
Strike :20,40
Sampel Batuan :

Batuan ini tergolong batuan sedimen yang proses terjadinya di daerah muara. Lempung yang disispi batu pasir, serta terdapat sisipan magnesium. Warnnya putih ke abu-buan.

E. Lokasi 5 ( Gunung Batu Putih, Jalan Suryanata )
LS: 00028’28,0”
BT: 117007’02,7”

Batuan ini tergolong batuan sedimen klastis , atau tidak mengenal butir. Warnanya putih, serta terdapat kristal garam. Batuan ini terjadi akibat proses endapan kimiawi, yang terjadi di laut dangkal.

F. Lokasi 6 ( Desa Perjiwa, Jalan Raya Tenggarong-Samarinda )
LS :00026’09,8”
BT : 11700,2’9,5”
Deep : 520
Strike : 120

Batuan ini termasuk batuan sedimen, batu pasir, dan terdapat sisipan silika, yang berwarna putih. Susunan batuannya termasuk kompak,serta warnanya hitam.





BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.      Komponen utama pembentuk bumi adalah batuan. Setiap batuan memiliki keistimewaan dilihat dari penyusun dan fungsinya. Batuan sendiri di bedakan menjadi tiga, yaitu  batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorf. Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya. Suatu daratan terbentuk dari endapan batuan dan karena adanya patahan. Dimana daratan tersebut akan memiliki karakteristik batuan dengan unsur-unsur yang sering dijumpai di laut
2.      Terdapat singkapan batubara di daerah vila tamara yang terdapat sisipan sulfur belerang sehingga batubara tersebut tidak termasuk batubara murni
3.      Terdapat fosil-fosil kerang dibukit Putih yang menandakan bahwa dulu kala di tempat tersebut terdapat lautan yang mengalami pengangkatan




B.  Saran
1.      Khusus pemerintah setempat diharapkan agar selelu memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan.
2.      Diharapkan kepada rekan-rekan mahasiswa agar dapat menguasai alat-alat yang digunakan di lapangan.
3.      Diharapkan bagi mahasiswa agar dapat mengidentifikasi batuan dengan benar.



DAFTAR PUSTAKA


Jayus, Laporan praktek lapangan jurusan Geografi, FMIPA Unmul 2012 : Samarinda
Kateli, J.A. dan Marks.P.. Geologi Dasar.Departemen urusan Research Nasional :             Jakarta
Lance.O, Ivanova.M, Lebedeva.N.Geologo Dasar, Gya Media Pratama:Jakarta
Waluyo, Teguh. 2004. Geografi.Erlangga. Jakarta



DAFTAR LAMPIRAN

LOKASI 1 KEBUN AGUNG,GUNUNG TANGGA, SAMARINDA














LOKASI 2 JL.PERJUAGAN, SAMARINDA





LOKASI 3 JL.AJIDILAYUS PERUM. ALAYA, SAMARINDA

     











LOKASI 4 JL.SURYANATA GUNUNG PINANG PUNCAK, SAMARINDA



LOKASI 5 GUNUNG BATU PUTIH, SAMARINDA

  










LOKASI 6 DESA PERJIWA JL. RAYA TENGGARONG-SAMARINDA


Peta Lokasi Batuan



BIODATA PRAKTIKAN
Nama lengkap                     : M. Jaya Saputra
Nama panggilan                  : Jaya/Putra
Tempat/tgl lahir           : Tering Seberang
Alamat                        : Jl. W.R Monginsidi
Agama                                  :Islam
Suku                            :Bugis
Jenis Kelamin              :Laki-laki
Telepon/HP                 :085250836567
Email                           : Putrajaya499@ymail.com
Hobi                            : Da’wah, Badminton, Futsal,
Pengalaman Organisasi      : LDKM MD’U, Himafis
Riwayat Pendidikan
SMA                           : SMA N 2 Sendawar
SMP                            : MTs-DDI Tering Seberang
SD                               : SDN 001 Tering Seberang
Nama Ayah                         : Abdul Jalil
Nama Ibu                    : Siti Rohaniah
Pekerkjaan Ayah                 : Tani
Pekerjaan Ibu                       : Ibu Rumah Tangga
Motto hidup                : Tujuan Akhir Hidup adalah JANNATULLAH
Alasan Masuk Geografi    : Inging lebih mengetahui tentang struktur bumi



Samarinda, 22 Mei 2013




M. Jaya Saputra
Nim:1205035144
BIODATA PRAKTIKAN
Nama lengkap                     : Linawati
 Nama panggilan                 : lina
Tempat/tgl lahir           : Sambera baru,05-03-1994
Alamat                        : Jl. Sambera baru kecamatan marang kayu
Agama                                  :Islam
Suku                            :Lombok
Jenis Kelamin              :Perempuan
Telepon/HP                 :085349880196
Email                           : lhinaa_05@ymail.com
Hobi                            : memasak dan voli
Pengalaman Organisasi      : -
Riwayat Pendidikan
SMA                           : SMK N 5 Samarinda
SMP                            : MTs-Darrulikhlas marangkayu
SD                               : SDN 008 marangkayu
Nama Ayah                         : NAHRUDIN
Nama Ibu                    : MULIANA
Pekerkjaan Ayah                 : Tani
Pekerjaan Ibu                       : Ibu Rumah Tangga
Motto hidup                : nothing !!!
Alasan Masuk Geografi    : Inging lebih mengetahui tentang struktur bumi dan lapisan-lapisan atmosfer



Samarinda, 22 Mei 2013




Linawati   
Nim:1205035145
BIODATA PRAKTIKAN
Nama lengkap                     :  Yuni Fardaliana
Nama panggilan                  : Yuni
Tempat/tgl lahir           : Geleo Asa , 03 juni 1995
Alamat                        : Jl. Pelajar Geleo Asa
Agama                                  : Kristen Protestan
Suku                            :Dayak Tunjung
Jenis Kelamin              :Perempuan
Telepon/HP                 :081254532433
Email                           : yuni.fardaliana@yahoo.com
Hobi                            : Tidur siang dan jalan jalan
Pengalaman Organisasi      : -
Riwayat Pendidikan
SMA                           : SMA N 1 sendawar
SMP                            : SMP N 2 Sendawar
SD                               : SDN 015 Geleo Asa
Nama Ayah                         : Perdinan
Nama Ibu                    : Yuliana
Pekerkjaan Ayah                 : Kepala Desa
Pekerjaan Ibu                       : Ibu Rumah Tangga
Motto hidup                :  -
Alasan Masuk Geografi    : ingin lebih mengetahui  tentang  bumi dan alam semesta



Samarinda, 22 Mei 2013




Yuni Fardaliana
Nim:1205035160
BIODATA PRAKTIKAN
Nama lengkap                     : Hendri Purwadi
Nama panggilan                  : Hendry
Tempat/tgl lahir           : Paser, 24 januari 1994
Alamat                        : Perum. Bengkuring Jl.Sawi 4
Agama                                  :Islam
Suku                            :Jawa
Jenis Kelamin              :Laki-laki
Telepon/HP                 :085246702737 / 085654769538
Email                           : Hendri_purwadi@ymail.com
Hobi                            : Play Football
Pengalaman Organisasi      :   -
Riwayat Pendidikan
SMA                           : SMA N 1 Pasir Belengkong
SMP                            : SMP N 3 Pasir Belengkong
SD                               : SDN 013 Pasir Belengkong
Nama Ayah                         : Suryan
Nama Ibu                    : Mu’mini
Pekerkjaan Ayah                 : Tani
Pekerjaan Ibu                       : Ibu Rumah Tangga
Motto hidup                : Pintar bukanlah segalanya. “Berantakan Tapi Tertata”
Alasan Masuk Geografi      : Ingin lebih mengetahui tentang fungsi bumi dan  mengetahui kebesaran       Allah SWT.


Samarinda, 22 Mei 2013




Hendri Purwadi
Nim:1205035144