BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Seperti mikroskop, teleskop juga
ditemukan di Belanda, tetapi penemuannya setelah mikroskop. Pada tahun 1608,
segera setelah penemuan mikroskop, Hans Lippershy dari Middleburg
seorang pembuat lensa tanpa sengaja menemukan teleskop untuk mengamati objek
yang jauh agar terlihat dekat. Dunia astronomi diungkapkan kepada manusia
melalui Galileo Galileapada tahun 1609. Planet dengan pengamatan mata
melalui teleskop Galileo tidak lagi menjadi objek yang asing di angkasa tetapi
berupa objek berbentuk bola yang keberadaannya sudah pasti. Empat bulan yang
paling besar dari Yupiter dan cincin Saturnus ditemukan oleh Galileo.
Dua lensa refraksi yang disusun
antar objek dan mata penonton membentuk teropong Galileo.Teropong yang dibuat
oleh Galileo sekarang lebih dikenal dengan sebutan teropong panggung.
Sir
Issac Newton menemukan teleskop refleksi cermin, suatu versi yang
lebih canggih dari teropong Galileo dengan menggunakan suatu cermin cekung
untuk merefleksikan gambaran yang dipandang ke dalam piringan datar atau lensa
mata, teleskop refleksi mampu memisahkan objek yang tidak jelas atau menjauhkan
jarak objek yang berdekatan. Pada tahun 1781, William
Herschel mengguanakan suatu teleskop dengan ketinggian 40 kaki (12,91 m) untuk
menemukan planet Uranus.
Karl
Gothe Jansky, seorang eksponen radio astronomi adalah orang pertama yang
menemukan gelombang radio yang keluar dari bintang dan galaksi yang jauh. Pada
tahun 1957, di tepi sungai Jodnel di Inggris dibangun teropong permanen utama
untuk pertama kalinya
Teleskop
merupakan alat optik yang dapat digunakan untuk melihat benda yang sangat jauh.
Teleskop memungkinkan kita meneliti benda yang sangat jauh terutama bensa-benda
yang ada di luar angkasa, teleskop juga membantu para ilmuan yang meneliti
benda luar angkasa, yang mana mencetus teori-teori tentang luar angkasa. Salah
satunya adalah ilmu Geografi dimana alat penunjang salah satunya adalah
teleskop yang membantu kita melihat benda luar angkasa seperti bintang, planet,
matahari, bulan, dan benda-benda lainnya.
Jarak benda luar angkasa yang sangat
jauh yaitu berjuta kilometer bahkan lebih memaksa kita menggunakan alat optik
untuk melihat atau menelitinya. Teleskop juga membantu kita dalam penentuan
hilal dan hisab dalam penentuan awal dan akhir bulan Ramadhan. Banyak manfaat
lain dari teleskop, tetapi fungsi yang sering digunakan ialah untuk meneliti
benda luar angkasa.
Tujuan utama dalam makalah ini
adalah mengetahui salah satu alat fisika yang digunakan dalam fenomena-fenomena
geografi, yaitu teleskop. Salah satu fenomena geografi alam
yang bisa di amati dengan geografi adalah gerhana, gerhana matahari maupun
gerhana bulan, dan benda-benda di jagat raya.
1.2 Rumusan Masalah.
1.
Bagaimana sejarah teleskop tercipta
?
2.
Apa saja bagian-bagian teleskop?
3.
Apa jenis-jenis dari teleskop ?
4.
Penerapan teleskop dalam ilmu
geografi ?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui sejarah teleskop,
2. Mengetahui
bagian-bagian dari teleskop,
3. Mengetahui
jenis-jenis teleskop, dan
4. Bagaimana penerapan
teleskop dlam ilmu geografi.
BAB II
Pembahasan
2.1 Sejarah
Teleskop
Teleskop atau teropong adalah
instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan
sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat
penting dalam pengamatan astronomi
Teleskop
Galileo, bukanlah teleskop pertama yang ditemukan. Sebelum Galileo, banyak
peneliti yang mengklaim bahwa dirinya adalah penemu teleskop. Meskipun begitu,
teleskop Galileo adalah suatu alat yang lebih baik dari modifikasi teleskop
refraksi yang dibuat oleh orang berkebangsaaan Belanda, Hans Lippershey.
Hans Lippershey (1570 September 1619), dikenal juga Johann Lippershey atau Lipperhey, adalah seorang pembuat lensa berdarah Jerman-Belanda. Ia dilahirkan di Wesel, Jerman Barat. Kemudian ia menetap di Middelburg, Belanda pada 1594, serta menikah pada tahun yang sama, dan menjadi warganegara Belanda pada 1602. Ia tinggal Middelburg sampai kematiannya. Middelburg adalah sebuah kota yang maju, terutama setelah jatuhnya Antwerp pada 1585 di Spanyol, yang menyebabkan banyak dari penduduk Protestan melarikan diri ke utara ke Belanda. Ia diberi penghargaan karena berhasil menciptakan dan mendesain teleskop sederhana yang pertama.
Teleskop kemungkinan telah banyak
diciptakan lebih awal, dan masih menjadi perdebatan tentang penemu yang
sebenarnya. Tetapi Lippershey dipercaya sebagai orang pertama mendapat suatu
hak paten untuk desainnya dan membuatnya untuk digunakan secara umum pada
1608.Namun, pada pada kenyataanya ia gagal menerima suatu hak paten untuk
teleskop temuannya itu. Tetapi akhirnya ia dihadiahi oleh pemerintah Belanda
atas duplikat dari desainnya. ” The Dutch Perspective Glass “, Teropong bintang
yang Lippershey temukan hanya bisa memperbesar tiga kali pembesaran. Inisiatif
awal untuk memperoleh hak paten dari temuannya diajukan pada bagian akhir
laporannya ke Kedutaan Belanda dari Kerajaan Siam yang dipimpin oleh Raja
Ekathotsarot. Laporan diplomatik segera disebarkan ke Eropa, dan mendorong eksperimen
oleh ilmuwan lain seperti Paolo Sarpi Italia, yang menerima laporannya pada
bulan November, atau Thomas Harriot dari Inggris pada 1609, dan Galileo Galilei
yang segera memodifikasi teleskop Lippershey.
Hans Lippershey
memegang sebuah lensa di depan lensa lain untuk memperbesar jarak objek. Dengan
memasang dua lensa di dalam tabung yang terbuat dari kayu, Lippershey membuat
teleskop yang pertama. Teknik membuat kaca baru diperkenalkan oleh orang Italia
di 1590-an, dan mungkin beberapa gagasan tentang pengkombinasian lensa ini
telah munculkan komunitas pembuat kaca. Walaupun orang-orang mengklaim bahwa
penemuan yang teleskop dan perangkatnya mustahil untuk dijaga kerahasiaannya,
catatan awal telah ditemukannya suatu perangkat (seperti teleskop) tercantum
pada surat pemerintah Zeeland ke delegasi nya di Serikat Belanda, tanggal 25
September 1608, yang berisi “siapakah orang yang menemukan penemuan baru yang
dapat melihat benda pada jarak jauh akan menjadi seolah-olah dekat”.
Setelah itu, juga ada
petisi dari Jacob Metius dari Alkmaar, sebuah kota di utara Belanda, yang juga
mengklaim dirinya sebagai penemu teleskop. Klaim ketiga juga muncul dari
Sacharias Janssen, dan juga menjadi bahan pembicaraan di Middelburg, yang
muncul beberapa dekade kemudian. Catatan yang ada tidak cukup memadai untuk
menentukan siapa yang sebenarnya penemu dari teleskop. Semua dapat kita katakan
bahwa hak paten Lippershey adalah awal dari sebuah catatan ditemukannya
teleskop.
Sebelum membicarakan
Cornelis De Ward, kita harus mengetahui salah satu penemu teleskop lagi, yang
bernama Zacharias Janssen. Zacharias Janssen ( c. 1580- c. 1638) adalah seorang
berkebangsaan Belanda yang berasal dari Middelburg dan memperoleh penghargaan
dari penemuannya. Zacharias Janssen juga merupakan salah satu orang yang
dipercaya sebagai penemuan teropong bintang. Namun, sampai pada saat ini penemu
sebenarnya dari teleskop masih dalam perdebatan. Pada tahun 2008, Belanda
memperingati hari ultah yang ke-400 penemuan teropong bintang, dan memberi penghargaan
untuk menghormati Jansen ataupun Hans Lippershey sebagai penemu dari teleskop.
Kehidupan Sacharias Janssen yang
telah didokumentasikan oleh banyak penyelidikan masih banyak yang simpang siur.
Pada saat Perang Dunia II, banyak arsip bersejarah dari Middelburg dihancurkan
oleh serangan bom pada tanggal 17 Mei 1940, saat invasi Nazi ke Belanda.
Untunglah beberapa investigasi yang dilakukan sebelum Perang Dunia II telah
dilakukan. Karena banyak file mengenai Jansen yang hilang akibat pengeboman. Salah
satu investigasi yang penting dandipercaya mengenai Jansen adalah buku yang
ditulis oleh Cornelis De Waard pada tahun 1906, de extenso.
2.2 Bagian-bagian dari
teleskop
a.
Tabung teleskop
Sistem optik pada
teleskop ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:
- Tabung optik
utama (VMC 200L)
Merupakan
tempat terletaknya cermin utama dengan diameter 8 inci. Walaupun ada penutup
tabung tetapi karena tidak ada kaca pelindung di bagian atas tabung maka cermin
dapat terkontaminasi hal apa pun dengan sangat mudah, oleh karena itu tabung
optik harus diperlakukan secara hati-hati. Sebagai pengaman ada penutup tabung
teleskop. Pada bagian belakang tabung terdapat visual back untuk memasang flip
mirror atau diagonal. Flip mirror dapat digunakan untuk dua situasi yaitu
straight-thru viewing dimana eyepiece dipasang lurus terhadap tabung dan
right-angled viewing dimana eyepiece dipasang dengan sudut 90° terhadap tabung. Kedua situasi ini dapat
dilihat secara bergantian dengan cara memutar kenop di bagian samping flip
mirror. Panjang fokus dapat diatur dengan menggunakan kenop pengatur
fokus yang berada di bawah visual back.
- Finderscope
Finderscope
adalah teleskop kecil yang terpasang pada tabung utama. Finderscope terpasang
pada tabung melalui attachment finder. Posisi finderscope dapat diubah-ubah
bergantung keperluan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengendurkan dan
mengencangkan kembali sekrup pengunci finderscope. Biasanya
pengubahan posisi finderscope hanya dilakukan ketika perlu melakukan alignment
antara finderscope dan tabung utama.
- Eyepiece
Eyepiece
berfungsi sebagai lensa okuler pada sistem teleskop ini. Eyepiece dipasang pada
ujung tabung melalui flip mirror atau diagonal. Agar posisi eyepiece aman
terdapat sekrup pengunci eyepiece pada flip mirror dan diagonal. Kita harus
memastikan bahwa pengunci eyepiece telah dipasang dengan kencang sebelum
menggunakan teleskop. Hal ini perlu dilakukan agar eyepiece tidak jatuh selama
pemakaian. Ada lima jenis eyepiece yang dapat digunakan dengan teleskop
Vixen ini. Jenis eyepiece yang tersedia diberikan secara rinci pada
sub-bagian peralatan lain
b. Mounting
Mounting
Sphinx merupakan sistem penggerak utama pada teleskop ini. Tabung
utama dipasang pada bagian atas mounting dengan bantuan dua buah sekrup
pengunci tabung, yaitu sekrup pengunci utama dan sekrup pengaman.
Secara rinci
bagian-bagian yang ada pada mounting adalah sebagai berikut:
- Klem dan kenop
pengatur lintang/altitude
Mounting
biasanya telah diatur dengan sudut ~6° yang sesuai
dengan koordinat lintang setempat (Bandung). Jika perlu mengubah sudut lintang
maka klem pengatur harus dikendurkan terlebih dahulu, kemudian ketinggian
lintang dapat diatur dengan memutar kenop pengatur. Klem pengatur harus
dikencangkan kembali setelah pengubahan selesai dilakukan.
- Tutup sumbu
polar (polar cap)
Bagian
ini merupakan tempat polar scope yang berfungsi untuk melihat arah
utara-selatan.
- Skala
ketinggian lintang
Menunjukkan posisi
lintang pengamat
- Klem deklinasi
dan sudut jam
Kedua klem ini
digunakan ketika mengubah posisi teleskop pada arah deklinasi dan RA.
-
Pemberat arah sudut jam (counterweight HA)
Berguna
sebagai penyeimbang pada arah sudut jam, terpasang pada
batang pemberat (counterweight bar). Untuk teleskop Vixen ini digunakan dua
buah pemberat dan masing-masing memiliki kenop pengunci. Agar
pemberat aman terpasang ada sekrup pengaman pemberat di ujung batang
pemberat. Untuk keamanan saat pemakaian teleskop mohon diingat untuk
memastikan kenop dan sekrup telah terkunci dengan baik.
- Port koneksi
Di bagian port koneksi
terdapat port koneksi AC, port koneksi Star Book dan saklar power untuk
menyalakan teleskop
- Klem pengunci
sambungan mounting dengan half-pillar
c.
Half-pillar
Fungsi
half-pillar adalah untuk menaikkan posisi mounting agar instrumen yang
terpasang pada tabung teleskop dan tiang pemberat tidak terbentur tripod
ketika teleskop digunakan. Alat ini dipasang antara tripod dan mounting.
Pada bagian dalam atas half-pillar terdapat pengunci utama untuk menjaga
sambungan dengan mounting agar tidak bergeser. Selain itu pada bagian
atas half-pillar terdapat silinder kuningan yang berguna sebagai tempat
pengunci dari klem pengunci half-pillar pada mounting.
d. Tripod
Tripod
merupakan fondasi paling bawah dari sistem teleskop, oleh sebab itu harus
dipastikan agar tripod ini berdiri kokoh sebelum memasang bagian yang lain di
atas tripod. Tripod terhubung dengan half-pillar melalui dua buah klem
pengunci, yaitu yang ada pada bagian bawah half-pillar dan pengunci pada bagian
bawah tripod.
e. Star Book
Teleskop
dapat digerakkan secara otomatis melalui Star Book jika power-nya telah
dinyalakan. Star book terhubung ke teleskop melalui kabel yang dipasang ke port
koneksi. Penggunaan Star book dapat dilihat pada bagian pengoperasian teleskop.
f. Peralatan lain
Perlengkapan teleskop Vixen berupa
adapter AC beserta kabel untuk menghubungkan teleskop dengan sumber AC.
Selain itu ada satu buah koper perlengkapan yang berisi eyepiece dengan berbagai
panjang fokus, diagonal, kotak baterai dan obeng serta kunci heksa.
Eyepiece yang tersedia untuk teleskop
ini adalah eyepiece dengan diameter lensa 5 mm, 9 mm, 15 mm, 20 mm, 25 mm dan
40 mm.
2.3 Jenis-jenis teleskop
Teleskop merupakan salah satu alat
yang dapat kita gunakan untuk melihat benda pada jarak jauh. Selain teleskop
ada pula binokular atau orang banyak menyebut nya “Keiker”. Pada umum nya
teleskop digunakan di bidang astronomi saja tapi jangan salah seiring majunya
perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman ternyata teleskop juga digunakan
dibeberapa bidang. Kata teleskop diambil dari bahasa yunani yaitu tele yang
berarti jauh dan skopein yang berarti melihat sehingga bila diartikan adalah
melihat jarak jauh atau lebih sempurnanya untuk melihat benda pada jarak yang
jauh.
Ada
tiga jenis utama teleskop optik yang digunakan yaitu Refraktor atau Dioptrik,
Reflektor atau Katoptrik dan Katadioptrik. Refraktor atau dioptrik adalah jenis
teleskop yang hanya menggunakan lensa untuk menampilkan bayangan benda.
Reflektor atau katoptrik adalah jenis teleskop yang menggunakan cermin untuk
memantulkan cahaya dan bayangan benda dan Katadioptrik adalah jenis teleskop
yang menggunakan kombinasi dari lensa dan cermin sebagai pengumpul cahaya
sekaligus bayangan benda.
a.) Teleskop Refraktor
Teleskop refraktor merupakan jenis teleskop
pertama kali yang ditemukan dari ketiga jenis teleskop yang ada. Jenis teleskop
ini digunakan untuk pertama kalinya di Belanda oleh tiga orang yaitu Hans
Lippershey, Zacharias Janssen dan Jacob Metius. Kemudian dari teleskop yang
ada, oleh galileo Galilei dikembangkan desain nya dan disusul pula oleh
johannes kepler dengan desain yang berbeda sehingga dari desain kedua orang ini
muncul desain yang akan sering kita dengar yaitu teleskop refraktor Galilean dan Keplerian.
Prinsip
dari semua teleskop refraktor pada umum nya sama yaitu
dengan menggunakan kombinasi dua buah lensa objektif. Lensa utama berfungsi
sebagai pengumpul bayangan dan cahaya kemudian diteruskan ke lensa mata
(eyepiece) untuk ditampilkan ke mata sebagai bayangan dari sebuah benda. Tujuan
dariteleskop refraktor adalah membiaskan atau
membelokkan cahaya. Refraksi ini menyebabkan sinar cahaya paralel berkumpul
pada titik fokus. Teleskop akan mengkonversi seikat sinar sejajar dengan
membuat sudut alpha. Dengan sumbu optik untuk sebuah kumpulan sinar paralel
kedua dengan sudut beta. Rasio beta berbanding alpha disebut sudut pembesaran.
Ini sama dengan perbandingan antara ukuran gambar retina diperoleh dengan dan
tanpa teleskop.
Dari
namanya saja kita tahu bahwa reflektor asal mula kata nya dari refleksi yang
artinya memantulkan. Teleskop Reflektor adalah teleskop yang menggunakan satu
atau kombinasi dari cermin lengkung yang merefleksikan cahaya dan bayangan
gambar. Teleskop Reflektor merupakan teleskop alternatif dari teleskop refraktor karena kelainan cacat kromatik
yang ditimbulkan oleh lensa. Meskipun teleskop reflektor menghasilkan kelainan
optik lainnya, desain reflektor memungkinkan untuk pengembangan dengan diameter
yang cukup besar. Hampir sejumlah teleskop-teleskop astronomi yang digunakan
oleh Astronom Profesional seperti NASA adalah teleskop reflektor.
Cermin
lengkung utama pada teleskop reflektor merupakan elemen utama yang akan membuat
gambar pada bidang fokus. Jarak antara cermin dengan bidang fokus disebut panjang
fokus. Pada panjang fokus ini lah biasa nya ditambahkan cermin sekunder didekat
fokus untuk memodifikasi karakter optik dan melanjutkan cahaya ke lensa mata
(eyepiece) atau dilanjutkan ke film dan kamera CCD agar hasil citra bisa
langsung ditampilkan pada video atau gambar. Teleskop Reflektor akan sangat
tepat jika kita gunakan untuk pengamatan objek-objek deepsky seperti nebula,
galaksi, opencluster dan comet karena untuk “light gathering”
teleskop reflektor jauh lebih baik daripada teleskop refraktor sehingga untuk objek-objek
yang mempunyai intensitas cahaya kecil dapat terlihat dengan reflektor.
b.) Teleskop Katadioptri (Catadioptric Telescope)
Teleskop katadioptri sebenarnya
adalah implementasi dari penggunaan sistem katadioptri yaitu sebuah sistem yang
memadukan penggunaan antara lensa dan cermin lengkung. Dengan kata lain
teleskop katadioptri merupakan jenis teleskop gabungan dari refraktor dan
reflektor disatu sisi menggunakan cermin di sisi lain menggunakan lensa. Lebih
simpel nya pengertian dari Teleskop Katadiotri adalah teleskop yang memadukan
lensa dan cermin. Sistem katadioptri tidak hanya diterapkan pada teleskop saja
melainkan seperti mikroskop, sistem mercusuar dan lensa tele pada kamera. Pada
teleskop katadioptrik perpaduan lensa dan cermin mempunyai bentuk permukaan
cembung seperti bola yang mempunyai beberapa kelebihan yaitu mudah untuk
diproduksi, mempunyai tingkat keakuratan dalam mengkoreksi kesalahan pada lensa
maupun cermin lengkung dan mempunyai sudut pandang yang relatif lebar.
Jenis-jenis
teropong:
Teropong bias
Teropong bias terdiri dari beberapa buah lensa, yang
termasuk teropong ini adalah :
Teropong bintang
Teropong bumi
Teropong panggung (teropong Galileo)
Teropong prisma
Teropong periskop
Teropong pantul
Teropong ini terdiri dari beberapa buah cermin dan
lensa.
Teleskop radio (teleskop radar)
1. Teropong Bias
a. Teropong
bintang
Teropong bintang yaitu alat untuk mengamati
benda-benda angkasa pada dasarnya teropong ini terdiri dari dua buah lensa
cembung yaitu :
1) Lensa yang
ditujukan kepada benda-benda angkasa disebut lensa objektif.
2) Lensa yang
ditempatkan didekat mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai
lup.
Jarak titik api lensa objektif lebih besar dari
jarak titik api lensa okuler
Karena benda yang sangat jauh, maka berkas sinar
yang melewati lensa objektif :
o Sejati
o Terbalik
o Diperkecil dan terletak di titik
api
Bayangan tersebut merupakan benda bagi lensa okuler.
Benda yang diamati berada di tempat jauh tak terhingga ini berarti :
Diagram sinar pembentukan bayangan seperti pada
gambar 1.2, benda-benda yang diamati sangat jauh sehingga sinar–sinar sejajar
menuju ke lensa objektif. Dua kumpulan sinar-sinar sejajar yang berasal dari
bagian atas bintang (T) dan bagian bawah
bintang (B) membentuk bayangan nyata dan
terbalik B1T1 dibidang fokus lensa objektif. Selanjutnya B1T1 dilihat
oleh lensa okuler sebagai benda.
Kedudukan lensa okuler dapat diatur sedemikian rupa
(digerakkan maju mundur) agar benda tadi berada di titik api lensa okuler
atau fob danfok berimpit. Dengan demikian akan terbentuk
bayangan maya, terbalik, dan diperbesar, ditempat jauh yang tak terhingga
sehingga mata pengamat tidak perlu berakomodasi, sehingga tidak cepat
melelahkan. Dengan demikian, panjang teropong atau jarak kedua lensa
adalah d.
Pembesaran bayangan (M) yang dihasilkan oleh
teropong bintang adalah
Gambar 1.1 Teropong bintang
Gambar 1.2 Diagram sinar pembentukan bayangan
pada teropong bintang
b. Teropong Bumi
Teropong bumi adalah alat untuk mengamati
benda-benda di darat atau di laut yang jauh letaknya agar tampak lebih dekat
dan jelas.
Sistem optik pada teropong bumi berbeda sedikit dari
teropong bintang. Perbedaannya yaitu teropong bumi dilengkapi sebuah lensa
pembalik yang dipasang diantara lensa objektif dan lensa okuler sehingga
bayangan yang dibentuk oleh teropong bumi menjadi tegak. Dengan demikian,
teropong bumi terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu:
1) Lensa objektif
2) Lensa pembalik
3) Lensa okuler
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tanpa memperbesarnya.
Bayangan yang dibentuk lensa pembalik merupakan
benda bagi lensa okuler. Lensa okuler selanjutnya membentuk bayangan maya,
tegak dan diperbesar. Pada diagram terlihat bahwa teropong bumi untuk
pengamatan dengan mata tidak berakomodasi mempunyai panjang (d) sebesar :
Hal ini menyebabkan teropong bumi menjadi tidak
praktis karena terlalu panjang. Perbesaran bayangan (M) yang dihasilkan oleh
teropong bumi sebesar :
Diagram sinar teropong bumi ditunjukkan pada Gambar
2.1. Benda yang diamati lensa objektif dianggap cukup jauh sehingga sinar-sinar
yang datang ke lensa objektif sejajar. Sinar sejajar ini membentuk bayangan
terbalik I1 tetap di titik fokus objektif Fob. Bayangan
terbalik I1 jatuh tepat di 2Fp lensa pembalik sehingga
oleh lensa pembalik dihasilkan bayanganI2 harus diletakkan di titk fokus
lensa kuler Fok. Tampak bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler tegak
terhadap arah benda semula.
Gambar 2.1 Diagram sinar pembentukan bayangan
pada teropong bumi
Teropong panggung
Teropong panggung disebut juga teropong Galileo sesuai
dengan nama penemunya teropong ini merupakan teropong bumi, berukuran pendek
karena hanya terdiri dari dua buah lensa yaitu :
1) Lensa cembung
berfungsi sebagai lensa objektif.
2) Lensa cekung
berfungsi sebagai lensa okuler dan sekaligus berfugsi sebagai lensa pembalik.
Diagram sinar teropong panggung ditunjukkan pada
Gambar 3.1. Sinar-sinar sejajar yang datang pada lensa objektif akan membentuk
bayangan X, tepat di titik fokus objektif. Bayangan X merupakan
bayangan maya bagi lensa okuler. Untuk mata tidak berakomodasi, benda
maya Xtepat pada titik fokus lensa okuler. Akhirnya sinar-sinar sejajar ke
luar dari lensa okuler menuju mata, dan menghsailkan bayangan tegak di titik
yang sangat jauh (tak terhingga) sehingga mata tidak cepat lelah.
Gambar 3.1 Diagram sinar teropong panggung atau
teropong Galileo
Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler (d)
tetap dirumuskan oleh persamaan :
Dengan fok adalah jarak fokus lensa okuler yang
harus dimasukkan dengan tanda negatif. Perbesaran teropong adalah :
Sifat bayangan
yang terlihat adalah maya, tegak, diperbesar.
Teropong prisma (teropong binokuler)
Teropong prisma adalah alat untuk melihat benda
yang jauh tetapi bayangannya tidak terbalik. Lensa-lensa pada teropong prisma
sama dengan tetopong bintang tetapi pada teropong prisma terdapat prisma yang
dapat membalikkan byangan benda sehingga bayangan yang dilihat mata tidak
terbalik. Teropong ini menggunakan 2 buah prisma siku-siku sama kaki untuk
menggantikan fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun bersilang satu sama
lain.
Teropong demikian disebut juga teropong
binokuler karena menggunakan dua buah lensa okuler, karena pengamat dapat
melihat dengan 2 mata, maka kesan bayangan yang diperoleh adalah sebagai
bayangan 3 dimensi (stereokopis).
Gambar 4.1 Teropong prisma
1. Teropong
Pantul
Teropong pantul berupa tabung yang didalamnya
terdapat cermin cekung dan cermin
datar sebagai reflektor atau pemantul dan sebuahlensa
cembung sebagai okuler dan yang berfungsi sebagai objektif yaitu cermin
cekung.
Diagram sinar teropong pantul ditunjukkan pada
Gambar 5.2. Cermin cekung besar akan mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin. Akan
tetapi, sebelum cahaya dikumpulkan di titik fokus F cermin cekung, cahaya
dipantulkan dahulu oleh cermin datar menuju ke lensa okuler (lensa cembung).
Gambar 5.1 Teropong pantul
Gambar 5.2 Diagram sinar teropong pantul
astronomi
Mengapa cermin digunakan sebagai pengganti lensa
objektif ?
1) Cermin lebih
mudah dibuat dan lebih murah daripada lensa.
2) Cermin tidak
mengalami tidak mengalami aberasi kromatik (penguraian warna) seperti lensa.
3) Cermin lebih
ringan daripada lensa yang berukuran sama sehingga lebih mudah digantung.
Berdasarkan ketiga alasan tersebut,
penggunaan cermin sebagai objektif pada teropong pantul lebih disukai daripada
lensa. Dalam kenyataannya teropong astronomi terbesar adalah teropong pantul
berdiameter 5 m di Mount Palomar, USA. Teropong ini dirancang olehGeorge Elleny
Hale tahun 1928 dan baru selesai dibuat pada tahun 1934. Teropong pantul
lebih bersifat sebagai alat pemotret daripada sebagai teropong
pandang lan
2.4 Penerapan teleskop dalam
ilmu geografi
Penginderaan Jauh adalah “Pengambilan
atau pengukuran data / informasi mengenai sifat dari sebuah fenomena, obyek
atau benda dengan menggunakan sebuah alat perekam tanpa berhubungan langsung
dengan bahan study.“ Komponen
dasar.
Lebih jauh lagi, Pengindraan Jauh memungkinkan kita untuk mempelajari hal-hal di luar planet bumi. Berbagai bentuk astronomi adalah contoh dari Pengindraan Jauh, karena target yang diteliti berada dalam jarak yang sangat jauh dari bumi sehingga kontak fisik tidak dimungkinkan.
Lebih jauh lagi, Pengindraan Jauh memungkinkan kita untuk mempelajari hal-hal di luar planet bumi. Berbagai bentuk astronomi adalah contoh dari Pengindraan Jauh, karena target yang diteliti berada dalam jarak yang sangat jauh dari bumi sehingga kontak fisik tidak dimungkinkan.
Astronomer menggunakan teleskop and alat sensor lain.
Informasi dicatat dan digunakan untuk mengambil kesimpulan mengenai ruang
angkasa dan alam semesta. Pengindraan Jauh untuk lingkungan hidup adalah
penelitian mengenai interaksi antara sistem alam di bumi menggunakan teknologi
Pengindraan Jauh. Beberapa keuntungan menggunakan teknik Pengindraan Jauh dalam
hal ini adalah:
Lebih luasnya ruang lingkup yang bisa dipelajari.,Lebih seringnya sesuatu fenomena bisa
diamati.Dimungkinkannya penelitian di tempat-tempat yang susah atau berbahaya
untuk dijangkau manusia, seperti daerah kutub, kebakaran hutan, aktivitas
gunung berapi.
a. Teknologi Pengindraan Jauh
Sebuah
platform Pengindraan Jauh dirancang sesuai dengan beberapa tujuan khusus. Tipe
sensor dan kemampuannya, platform, penerima data, pengiriman dan pemrosesan
harus dipilih dan dirancang sesuai dengan tujuan tersebut dan beberapa faktor
lain seperti biaya, waktu dsb.
b. Resolusi sensor
Rancangan dan penempatan sebuah sensor terutama ditentukan oleh karakteristik khusus dari target yang ingin dipelajari dan informasi yang diinginkan dari target tersebut. Setiap aplikasi Pengindraan Jauh mempunyai kebutuhan khusus mengenai luas cakupan area, frekuensi pengukuran dan tipe energi yang akan dideteksi. Oleh karena itu, sebuah sensor harus mampu memberikan resolusi spasial, spectral dan temporal yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
BAB
III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Teleskop
yang pertama kali membuat bukan Galileo, tetapi peneliti sebelumnya mengklaim bahwa Teleskop pertama kali di
temukan oleh dirinya. Meskipun begitu, teleskop Galileo adalah suatu alat yang
lebih baik dari modifikasi teleskop refraksi yang dibuat oleh orang
berkebangsaaan Belanda, Hans Lippershey.
Bagian-bagian Teleskop terdiri dari
Tabung Teleskop, Mounting, Half-pillar, Tri pod, Star book, dan peralata
lainnya.
Ada tiga
jenis utama teleskop optik yang digunakan yaitu Refraktor atau Dioptrik, Reflektor
atau Katoptrik dan Katadioptrik
Penginderaan Jauh adalah “Pengambilan atau pengukuran data / informasi
mengenai sifat dari sebuah fenomena, obyek atau benda dengan menggunakan sebuah
alat perekam tanpa berhubungan langsung dengan bahan study.“ Komponen dasar.
Lebih jauh lagi, Pengindraan Jauh memungkinkan kita untuk mempelajari hal-hal di luar planet bumi. Berbagai bentuk astronomi adalah contoh dari Pengindraan Jauh, karena target yang diteliti berada dalam jarak yang sangat jauh dari bumi sehingga kontak fisik tidak dimungkinkan
Lebih jauh lagi, Pengindraan Jauh memungkinkan kita untuk mempelajari hal-hal di luar planet bumi. Berbagai bentuk astronomi adalah contoh dari Pengindraan Jauh, karena target yang diteliti berada dalam jarak yang sangat jauh dari bumi sehingga kontak fisik tidak dimungkinkan
Daftar Pustaka
Winarti.201-.Geografi Ilmu Pengetahuan Sosial. Klaten : PT Intan Pariwara
______Lippincott Kristen Astronomi. Balai Pustaka
______2009.Penginderaan-jauh-remote-sensing, http://riza-vahlevi.blogspot.com ( 20:10, 10 november 2013)
LAMPIRAN
( Teleskop)
(
Tabung optik utama)
(
Finderscop )
(
Mounting )
( Klem deklinasi dan
sudut jam)
(
Klem pengunci)
( Half-pillar)
(
Star book)
( Teleskop
refraktor) ( Teleskop reflektor)
Teropong bintang
Teropong prisma
Gambar teropong pantul